Minggu, 15 Februari 2015

Bahagia Itu Sederhana

Pada suatu hari, hari dimana yang sangat panas, matahari memberikan seluruh sinarnya, awan-awan seakan-akan pergi membiarkan matahari melakukan kerjanya. Namun, panasnya hari ini ditambah polusi yang tak mampu direda, andai bumi ini adalah suatu dataran mimpi, kan ku angan surga dalam bumi ini.

Bagi sebagian orang bekerja didalam kantor yang AC sejuk sangat menguntungkan, namun bagaimana bagi yang bekerja diluar ? sungguh perjuangan. Seperti halnya Mike yang kini sedang bekerja disalah satu perusahaan asing di Jakarta. Walau pekerjaannya diluar kantor, namun gaji yang diperolehnyab dalam sebulan sangatlah lebih dari kata cukup. Mike sangat bersyukur atas pekerjaan yang diperolehnya, dia rajin dalam bekerja, selalu menuntaskan pekerjaannya dengan baik. Mike kini telah menikah dengan wanita cantik dan pintar, kini berjalan 5 bulan. Kini sang istri Mike, Aisyah, sedang mengandung seorang anak, hasil buah hubungan suci antara Mike dan Aisyah, kehamilannya beranjak 4 bualan. Mereka pun memiliki rumah yang sudah mampu dibilang cukup indah. Mungkin bagi sebagian orang inilah kebahagiaan dalam hidup, pekerjaan mapan, istri cantik dan pintar, serta sedang mengandung seorang keturunan keluarga.

Mike memiliki segalanya, namun dihatinya ada suatu hal yang mengganjal, pekerjaannya membuatnya memberikan jarak yang tak terlihat dengan keluarganya. Mike bekerja dari pukul 7 am dan pulang pukuk 9 pm dan itu bekerja setiap hari. Setiap hari terlewati hanya sedikit waktu yang diperolehnya untuk keluarganya, istrinya. Hingga pada suatu hari Aisyah akan melahirkan, Mike meminta izin ke manager perusahaan untuk cuti karna istri akan melahirkan, usaha Mike tidak sia-sia, dia memperoleh izin cuti selama 3 hari. Aisyah melahirkan seorang anak disuatu rumah sakit dengan Mike disampingnya. Dalam hati Mike berpikir, betapa sakitnya yang dirasakan istrinya, sakit yang dirasakan istri ketika melahirkan, melebihi rasa sakit yang mampu dirasakan oleh manusia. Itulah betapa berat perjuangan seorang Ibu atau Istri dalam memberikan kehidupan manusia. Kini akhirnya persalinan Aisyah telah kelar, dia melahirkan seorang anak laki-laki dengan berat yang normal, Mike dan Aisyah memberikan nama anak laki-laki pertamanya Fuhre Mike.Fuhrer yang dalam bahasa Germany berarti Pemimpin.

Setiap hari seharusnya mereka lalui dengan bahagia, namun bagi Mike sangat sulit untuk bisa berkumpul dengan istri dan anaknya. Ketika ia pergi kerja, Fuhre belum beranjak bangun dari tempat tidur mungilnya sehingga Mike mesti pergi tanpa pamit dengan anaknnya. Sepulang kerja Mike selalu pulang dengan rasa yang sulit dikatakan, bahagia melihat putranya tidur dengan pulas, disisi lain kecewa karna tak memiliki waktu untuk bercanda dengan putranya. Hingga pada suatu hari Mike memperoleh promosi oleh atasannya, dia diangkat menjadi manajer pemasaran di perusahaan, dan Mike ditugaskan di Japan, Mike sangat senang atas promosi yang didapatnya. Mike berharap dengan diangkatnya menjadi manajer, dia bisa memiliki sedikit waktu lebih untuk anaknnya. 

Pada suatu hari mereka berangkat ke Japan. Mike sangat senang, Mike memiliki waktu luang dalam perjalanan ke Japan untuk Fuhre. Seakan-akan itulah surga sesungguhnya bagi Mike. Setiba di Japan. Sebelum Mike melakukan pekerjaan barunya, Mike mengajak istri dan putranya berjalan-jalan. Dari kota Tokyo, gunung Fuji, hingga kota game di Japan mereka kunjungi, sunggu waktu yang sangat bahagia bagi Mike. 

Setalah waktu itu berakhir, Mike melakukan pekerjaan barunya, namun sangat disayangkan, pekerjaan barunya itu membuatnya sama seperti di Jakarta, Mike tak memiliki waktu untuk anaknya. Hingga pada suatu hari Fuhre mengalami demam. sebagai istri, dia sangat panik, dia takut terjadi apa-apa terhadap Fuhre, Aisyah langsung membawanya ke rumah sakit. Ketika itu juga Aisyah menelpon suaminya memberikan kabar bahwa putra nya sedang di rumah sakit. Kabar tersebut membuat Mike sedih, Mike dengan seketika meninggalkan pekerjaannya dan pergi ke rumah sakit. Mereka sedikit tenang ketika mereka mengetahui anaknya hanya mengalami demam biasa, namun itu masih membuat mereka khawatir.

Pada suatu malam, Mike sedang merenung bersama Aisyah diruang keluarga di apartemen mereka, dan Fuhre terlihat tertidur pulas dengan pakaian tidurnya yang terlihat cantik. Dalam malam itu terjadi obrolan,
Mike : "Aisyah, apakah aku pernah melakukan kesalahan kepada mu ?"
Aisyah : "Kenapa engkau menanyakan itu ?"
Mike : "Aku merasa jika aku sedang melakukan kesalahan besar terhadap keluarga ini."
Aisyah : "Tidak, engkau tidak sedang melakukan kesalah besar terhadap keluarga ini, engkau melakukan pekerjaan mu dengan sangat baik, sayank."
Mike : "Pekerjaan ?"
Aisyah : "Ya, engkau bekerja dengan baik, yang salah hanya pekerjaan mu, yang terlalu banyak menuntut waktu untuk mu dan pekerjaan mu."
Mike : "Namun ini lah pekerjaan impian ku, dengan pekerjaan ini, kita bisa memiliki segalanya."
Aisyah : "Satu yang kau lupakan, kau tidak bisa memiliki waktu untuk keluarga mu, sayank."
Mike : "Ternyata itu kesalahan ku, sayank, terimakasih. Aku akan berhenti dari pekerjaan ini, terkadang pekerjaan yang menurut kita baik bagi kita, itu merupakan pekerjaan yang tidak baik bagi orang lain, sebesar apapun cita-cita kita, jika kita tidak merasa nyaman, itu adalah pertanda bahwa kita mesti memiliki cita-cita baru."
Aisyah : "Lalu apa cita-cita baru mu sayank ?"
Mike : "Kini cita-cita ku sekarang ialah berinvestasi waktu kepada istri dan anak tersayang ku. Kita bisa membuka suatu usaha di Jakarta, sehingga aku memiliki waktu untuk kalian, kalian lah kebahagiaan ku. Tidak perlu hal menakjubkan untuk bisa bahagia, karna dengan berkumpul dengan keluarga ku, itu bisa memberikan seluruh kebahagiaan yang ku harapkan. Semua itu karna Bahagia itu sederhana."
Aisyah : "(tersenyum)"
Mike : "(mencium Aisyah)"

Setelah malam itu, Mike memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, dan mereka kembalin ke Jakarta. Di Jakarta, Mike membuka usaha caffee dengan modal dari hasil tabungan selama pekerjaan lamanya. Kini Mike memiliki waktu yang cukup bahkan lebih untuk keluarganya. Senyuman selalu terpancar dari wajah Mike, Aisyah, dan Fuhre. Sunggu indah rasanya jika kita yang merasakan kebahagiaan tersebut......

"Untuk merasa bahagia tak perlu untuk memiliki segalanya, karna hanya dengan kebersamaan dalam keluarga, itu bisa membuat kebahagiaan, semua itu karna Bahagia Itu Sederhana."

(14 February 2015, Lubuklinggau, Palembang.)